Senin, 29 Juni 2015

Lebih Bergairah setelah Marriage? Maka Menikahlah !


Menikah, . . Marriage, . . Ijabsah, . . 
semua insan pastinya ingin segera mengalaminya kalau dia memang “normal”.

Sebab dibalik keindahan pernikahan ada sesuatu yang lebih indah lagi, Allah Ta’ala telah menyiapkan berbagai kebaikan yang akan didapatkan setelah menikah. Dan diantara sekian banyak kebaikan yang Allah janjikan, jika niat dalam hati bersungguh sungguh menikah karena Allah Ta’ala, maka bertambahlah gairah dalam kehidupan setelah prosesi pernikahan itu.

Ngobrolin Gairah tentunya langsung menyangkut pada hal tentang biologis urusan ranjang, nanti dulu bukan hanya itu, bergairah dalam hal ini sesuai kebaikan yang dijanjikan Allah SWT, gairah ini akan muncul dalam segala aspek kehidupan berumah tangga, seperti  semangat bekerja, semangat melakukan aktivitas berumah tangga seperti ibadah yang semakin memuncak, tentunya semua itu kembali kepada ijin Allah SWT.

Suami, seorang yang mampu menjadi imam, mampu membimbing dan mengarahkan istrinya menuju jalan agama Allah dan RasulNya.
Istri, seseorang yang taat menjalani perintah suaminya, sebagai penyemangat dan pendukung, sesuai dengan perintah Allah dan RasulNya.
Suami dan Istri, seorang yang harus memiliki Kepercayaan, Kejujuran, Rendah hati dan perkataan, Tulus, Kesabaran, dan Kerjasama.

Selasa, 09 Juni 2015

STOP MENDOAKAN PENGANTIN “SEMOGA BAHAGIA DAN BANYAK ANAK” !!! siatyana.blogspot.com

Semoga bahagia .....
Semoga lekas dapat momongan .....
Semoga momongannya banyak .....
Banyak anak banyak rejeki lho ....

Pasti banyak diantara netizen mengalami dan melakukan doa itu.

Tidak dipungkiri, pada umumnya itulah yang diucapkan oleh para tamu undangan yang hadir dalam sebuah pesta pernikahan kepada mempelai berdua.
Ternyata eh . . . ternyata . . .
Kanjeng Nabi Muhammad melarang doa itu !
Waduhh!!!
Kalau belum tahu ya tidak apa apa,....
kan belum tahu ,...
tapi kalau sudah tahu dan masih diteruskan ya itu your business with God yeah . . . .

Begini benang merahnya . . .



Berawal dari kisah yang dialami oleh salah satu sahabat kanjeng Nabi Muhammad yaitu Uqail bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu. Dimana pada hari itu, Uqail bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu menikah. Di tengah kebahagiaannya sebagai pengantin, ia merasakan kegundahan saat mendengar tamu mendoakannya dengan mengucapkan
بِالرَّفَاءِ وَ الْبَنِيْن
“semoga bahagia dan banyak anak”
Tidak ingin semakin terlarut kegundahan yang semakin mengganjal di hatinya yang sebenarnya sedang dirudung kebahagiaan dan demi meluruskan kekeliruan, Uqail pun mengatakan kepada tamu tersebut: “Janganlah kamu mendoakan demikian karena Rasulullah telah melarangnya.”
“Lalu, aku harus mendoakan bagaimana?” tanya sang tamu,

Selasa, 26 Mei 2015

Mengapa Hanya Istri yang Wajib Merias Diri ?



Bukan hanya satu melainkan pasti banyak suami yang berkeluh kesah tentang istrinya. Bisa jadi saya termasuk juga didalamnya. Dan hal yang dikeluhkan sebenarnya hanyalah berkisar tentang penampilan dan tata rias dari istri.

Memang harus disadari, terkadang dikarenkan aktifitas yang dilakukan oleh seorang istri dalam kesehariannya, istri kurang dan terkadang lupa dalam perawatan dan penataan dirinya sendiri, padahal itu merupakan tugas religi baginya.


Berdasarkan versi sang suami, istrinya malas. Tidak pernah berdandan. Penampilannya tidak indah, terlebih lagi jika anak-anak tidak terurus. Padahal istri tidak bekerja. Hanya seorang ibu rumah tangga. Karenanya, setiap kali pulang dari kantor, sang suami menyaksikan istrinya sebagai sosok yang mengerikan, jangankan dilihat, dilirik saja ogah. 


Bayangkan terlebih lagi jika istri bekerja dan merupakan wanita karir,..


Disisi lain dalam tugas kesehariannya, istri juga mempunyai cita-cita yaitu bekerja, meniti karir dan sebagainya. Tidak dipungkiri ketika akan berangkat bekerja istri pasti berdandan dan merias diri, akan tetapi ketika pulang istri juga masih bekerja yaitu mengurus pekerjaan rumah dan keluarga yang pastinya lebih melelahkan dari pekerjaannya di luar rumah. Hal itu kerap menjadi faktor dimana istri tidak sempat merias diri.


mari sejenak berhenti untuk mengevaluasi hubungan asmara antara suami dan istri, berapapun usia pernikahan yang telah dijalani,...



Pelapisan Logam - Cara Melapiskan Tembaga pada Besi - siatyana.blogspot.com



v Dasar – Dasar Pengerjaan
Dengan perantara arus listrik dan menggunakan tambahan larutan garam tembaga,
maka tembaga dapat dilapiskan ke suatu benda kerja dengan erat dan kuat melekat, tetapi hanya dapat dilapiskan pada logam yang lebih mulia dari tembaga. Logam yang tidak mulia seperti besi, seng, dan alumunium, tidak bisa dilapisi tembaga dengan larutan ini karena logam – logam tersebut akan mengadakan reaksi kimia dengan asam sehingga lapisan tembaganya kurang baik dan kurang merata.
                         Agar logam – logam tersebut dapat dilapisi tembaga maka harus menggunakan larutan garam tembaga yang bereaksi basa, tetapi lapisan tembaga tersebut tidak seindah lapisan yang menggunakan larutan asam. Oleh karena itu agar mendapatkan hasil yang diharapkan maka dipakailah kedua larutan tersebut secara bergantian, yakni    :
1.       Mula – mula tembaga dilapisi tipis – tipis dengan larutan yang bereaksi basa
2.       Kemudian lapisan tersebut ditebalkan dengan pelapisan tembaga yang menggunakan larutan yang bereaksi asam.
                         Untuk larutan yang bereaksi basa dapat dipakai       :
1.       Larutan yang mengandung kalium sianida, yaitu larutan yang sangat beracun jadi lebih baik dihindarkan.
2.       Larutan yang mengandung Natrium Tiosulfate, yaitu larutan yang digunakan sebagai lapisan dasar.

v  Spesifikasi obat – obatan
Jumlah obat – obat yang tertulis dibawah ini sebagai campuran untuk             :
·         10 liter larutan untuk melapiskan tembaga
·         10 larutan Tiosulfat, dan masing – masing 1 liter larutan pengerjaan pendahuluan.
Catatan                : sebaiknya membuat larutan sedikit lebih dari apa yang diperlukan.

Selasa, 28 April 2015

Teknik Mesin - Buku Sekolah Teknik Mesin - Buku Sekolah Elektronik Mesin Industri - Buku Sekolah Elektronik Mesin Industri Jilid 1 - Statistika - Elemen Mesin - Pengecoran Logam - Pembentukan Logam - Mesin Perkakas - Mesin Konversi Energi - Fluida - Perpindahan Panas - Bahan Bakar - Keselamatan dan Kesehatan Kerja - Menggambar Teknik - Dasar Pompa - Kompresor - Motor Bakar - Turbin - siatyana.blogspot.com

Teknik Mesin - Buku Sekolah Teknik Mesin - Buku Sekolah Elektronik Mesin Industri - Buku Sekolah Elektronik Mesin Industri Jilid 1 -  Statistika - Elemen Mesin - Pengecoran Logam - Pembentukan Logam - Mesin Perkakas - Mesin Konversi Energi - Fluida - Perpindahan Panas - Bahan Bakar - Keselamatan dan Kesehatan Kerja - Menggambar Teknik - Dasar Pompa - Kompresor - Motor Bakar - Turbin - siatyana.blogspot.com



  BAB 1
DASAR KEJURUAN


A. Dasar ilmu statiska

         Desain mesin tidak lepas dari ilmu statika. Ilmu statika mempelajari tentang kekuatan material berdasarkan kombinasi tegangan dan regangan baik dua dimensi maupun tiga dimensi. Dalam material tidak lepas dari tegangan dan regangan, karena dari dua hal tersebut dapat dicari kekuatan dari bahan, seperti kekuatan tarik, bending dan puntir. Dalam bahasan ini akan diulas beberapa dasar dari statika.

  • Tegangan tarik dan tekan.

Dalam membahas kekuatan tarik tidak lepas dari tegangan dan
regangan. Kedua sifat ini diukur saat melakukan uji tarik atau tekan
(Gambar 1.1). Dalam tarik, regangan adalah pertambahan panjang dari
material, sedangkan dalam tekan adalah pemendekkan dari bahan yang
ditekan.
selengkapnya statistika

B. Mengenal Elemen Mesin

           Dalam industri mesin yang sering dilihat pada otomotif adalah rem,
kopling, bantalan, roda gigi dan belt.

  • Rem

Rem adalah piranti pada alat yang bergerak untuk menghentikan laju.
Saat ini yan Gambar 1.68 Lambang proses pengelasan g sering
digunakan pada dunia otomotif adalah rem tromol dan rem cakram.



  • Roda gigi

Roda gigi adalah elemen mesin berbentuk gigi yang berfungsi
sebagai tramsmisi gerak putar dan daya dari komponen mesin satu ke
lainnya. Efisiensinya mendekati 98% sehingga roda gigi banyak dipakai
untuk membuat transmisi motor penggerak ke poros yang digerakan.




  • Bantalan

Bantalan adalah piranti untuk memegang antara benda yang berputar
dengan benda yang tidak bergerak (rangka) agar gesekan yang terjadi
lebih halus tanpa mengeluarkan suara.
selengkapnya elemen mesin


DAFTAR ISI
BAB 1 DASAR KEJURUAN_1
A. Dasar ilmu statiska_1
A.1. Tegangan tarik dan tekan_1
A.2. Rasio poison _2
A.3. Tegangan Geser_2
A.4. Tegangan Bending _2
A.5. Tegangan Maksimum_3
A.7. Torsi_3
B. Mengenal Elemen Mesin_4
B.1. Rem_4
B.2. Roda gigi_5
B.3. Bantalan_7
B.4. Pegas_ 8
B.5. Poros_10
B.6.Transmisi 11
C. Mengenal material dan kemampuan proses_14
C.1. Besi cor_14
C.2. Baja karbon_16
C.3. Material non logam_17
BAB 2 MEMAHAMI PROSES–PROSES DASAR KEJURUAN_19
A. Mengenal Proses Pengecoran Logam_19
B. Mengenal Proses Pembentukan Logam _21
B.1. Pembentukan plat_21
B.2. Kerja bangku_21
C. Proses Mesin Perkakas_24
C.1. Mesin bubut_24
C.2. Mesin fris_26

Download Buku Sekolah Elektronik

Senin, 13 April 2015

Seni Budaya SMP - Seni Budaya MTS - kelas VII - Seni Rupa (menggambar) SMP-MTS kelas VII - Seni Musik (bernyanyi - alat musik ansambel) SMP-MTS kelas VII - Seni Tari (Gerak Tari - Level - Pola - Meragakan Tari) SMP-MTS kelas VII - Seni Teater (Akting - Naskah Drama - pementasan) SMP-MTS kelas VII - siatyana.blogspot.com


Seni Budaya SMP - Seni Budaya MTS - kelas VII - Seni Rupa (menggambar)  SMP-MTS kelas VII - Seni Musik (bernyanyi - alat musik ansambel)  SMP-MTS kelas VII - Seni Tari (Gerak Tari - Level - Pola - Meragakan Tari)  SMP-MTS kelas VII - Seni Teater (Akting - Naskah Drama - pementasan) SMP-MTS kelas VII - siatyana.blogspot.com

A. Pengertian Menggambar
Gambar merupakan bahasa yang universal dan dikenal jauh sebelum manusia mengenal tulisan. Gambar sudah dikenal masyarakat sejak zaman purba. Pada saat itu, gambar sering dihubungkan dengan aktivitas manusia dan roh leluhur yang dianggap memberi keberkahan dan perlindungan. Bagi manusia purba, gambar tidak sekadar sebagai alat komunikasi untuk roh leluhur saja. Gambar dapat juga memberikan kekuatan dan motivasi untuk dapat bertahan hidup. Menggambar merupakan aktivitas mental dan fisik yang dituangkan dalam bentuk goresan tangan, pada media dua dan tiga dimensi. Dengan menggunakan imajinasi dan perasaan melalui alat gambar seperti: pensil, bolpoin, krayon, dan alat lain yang dapat digunakan untuk menulis. Menggambar dapat juga diartikan sebagai bentuk kegiatan seni rupa yang melibatkan gagasan dan imajinasi dalam media dua dan tiga dimensi dengan memperhatikan proporsi, komposisi, keseimbangan, dan gelap terang.

B. Objek Menggambar

Menggambar tidak terpaku pada satu macam objek saja tetapi bisa mengambil dan menyusun objek gambar sesuai dengan imajinasi dan perasaan. Objek gambar bisa diambil dari alam seperti flora (tumbuhan), fauna (hewan), dan bentuk-bentuk alam benda yang dibuat manusia atau benda yang sudah ada sebelumnya di alam seperti batu, air, dan awan.

1. Teknik Menggambar Flora (tumbuhan)

Flora (tumbuhan) memiliki banyak bentuk dan jenisnya. Setiap
bagian dapat digunakan sebagai objek gambar seperti bentuk
daun, bunga, dan buah. Bagian flora seperti daun, bunga, dan
buah dapat juga digambar terpisah atau digabung menjadi satu
rangkaian. Menggambar flora dapat memberikan pemahaman tentang
keanekaragaman bentuk dan jenis flora yang ada di sekitarmu
sehingga kamu bisa menjaga sekaligus melestarikannya.


2. Teknik Menggambar Fauna
Fauna (hewan) memiliki jenis yang berbeda-beda, ada yang
berkaki empat, seperti sapi, kambing, berkaki dua seperti ayam,
bebek. Ada hewan yang hidup di air dan di darat. Hewan juga ada
yang bersifat galak dan jinak. Setiap hewan memiliki bentuk badan
yang berbeda-beda. Kamu bisa menggambar hewan mulai dari
badannya, kemudian berlanjut kepala, kaki atau cakarnya. Bentukbentuk
geometris akan membantu dalam membuat gambar hewan
agar lebih mudah dan tentunya diawali dengan sketsa.

3. Menggambar Alam Benda
Menggambar alam benda disebut juga menggambar bentuk.
Alam benda dapat terdiri atas benda buatan manusia dan benda
yang sudah terbentuk dari alam. Alam benda buatan manusia dapat
berupa kendi, piring, mangkuk, gelas, dan beraneka ragam bentuk
lainnya. Alam benda yang terdapat di alam seperti batu, batang
kayu, air, dan juga awan.
Pada saat menggambar bentuk, sebaiknya kamu memperhatikan
beberapa hal berikut ini.
1. Proporsi bentuk benda yang akan digambar
2. Komposisi dalam meletakkan benda
3. Cahaya yang menyinari objek gambar dan akan membentuk
bayangan
4. Penggunaan arsiran atau warna yang akan membentuk kesan
bidang tiga dimensi.
5. Penggunaan latar belakang (background)

A. Pengertian Ragam Hias

Ragam hias disebut juga ornamen, merupakansalah satu bentuk karya seni rupa yang sudah berkembang sejak zaman prasejarah. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak ragam hias. Ragam hias di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: lingkungan alam, flora, dan fauna serta manusia yang
hidup di dalamnya. Keinginan untuk menghias merupakan naluri atau insting manusia. Faktor kepercayaan turut mendukung berkembangnya ragam hias karena adanya perlambangan di balik gambar. Ragam hias memiliki makna karena disepakati oleh masyarakat penggunanya. Menggambar ragam hias dapat dilakukan dengan cara stilasi (digayakan) yang meliputi penyederhanaan bentuk dan perubahan bentuk (deformasi).

B. Motif Ragam Hias

Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk flora (vegetal), fauna (animal), figural (manusia), dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada media dua dan tiga dimensi.

1. Ragam Hias Flora

Flora sebagai sumber objek motif ragam
hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau
di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora
(vegetal) mudah dijumpai pada barang-barang
seni seperti batik, ukiran, kain sulam, kain
tenun, dan bordir.
2. Ragam Hias Fauna
Ragam hias fauna (animal) merupakan bentuk
gambar motif yang diambil dari hewan tertentu.
Hewan sebagai wujud ragam hias pada umumnya
telah mengalami perubahan bentuk atau gaya.
Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai
objek ragam hias adalah kupu-kupu, burung,
kadal, gajah, dan ikan.
Ragam hias motif fauna telah mengalami
deformasi namun tidak meninggalkan bentuk
aslinya. Ragam hias fauna dapat dikombinasikan
dengan
motif flora dengan bentuk yang
digayakan.



Seni Musik

A. Bernyanyi secara Unisono
Bernyanyi unisono adalah bernyanyi satu suara seperti menyanyikan melodi suatu lagu. Partitur lagu bernyanyi unisono hanya melodi pokoknya saja. Lagu daerah yang merupakan warisan budaya dapat dinyanyikan secara unisono.

1. Mengenal Warisan Budaya dan Menyanyikan Lagu Daerah Secara Unisono

Warisan budaya Indonesia beraneka ragam.
Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan dan warisan
budaya Indonesia. Warisan budaya Indonesia
yang diakui dunia (UNESCO) dan dikelompokkan
menjadi, warisan alam, cagar alam atau situs,
dan karya tak benda. Warisan budaya yang
telah diakui antara lain Taman Nasional Ujung
Kulon di Banten, Taman Nasional Komodo di
Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional Leuser di
Aceh, Candi Borobudur dan Prambanan, Situs
manusia purba di Sangiran, wayang kulit, keris,
batik, angklung, subak di Bali, noken dari Papua,
dan tari Saman dari Aceh.

2. Teknik Vokal dan Organ Suara Manusia

a. Teknik Vokal
Info kesehatan organ suara Bernyanyi adalah bermusik dengan menggunakan organ suara manusia, Organ suara dalam menjadi alat musiknya. Oleh karena itu, aspek kesehatan sangat memengaruhi mutu
suara dalam bernyanyi. Jika kita demam, batuk, pilek atau menderita gangguan saluran pernapasan, kita tidak dapat bernyanyi dengan baik, bahkan sering kita tidak dapat berbicara. Untuk itu, hidari pola hidup kurang sehat. Hindari rokok dan narkoba karena dapat merusak tubuh dan organ suara manusia. Pada acara pencarian bakat di televisi. Istilahistilah dalam teknik vokal sering kita temukan pada komentar dewan juri. Istilah-istilah itu antara lain: kejelasan ucapan, kebenaran pemenggalan ucapan pada kalimat lagu (frasering), sikap dalam bernyanyi, dan kemampuan menyanyikan nada tinggi dan rendah. Berikut ini arti istilah tersebut.
1) Artikulasi adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
2) Phrasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
3) Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.

selengkapnya Bernyanyi dengan Teknik Vocal , Bermain Musik Ansambel , Vocal Grup , Musik Ansambel Campuran


Seni Tari

A. Pengertian Gerak Tari

Kamu telah mengamati gerak tari dari berbagai sumber belajar. Kamu juga telah mendiskusikan hasil pengamatan tersebut. Tentu di antara kalian memiliki persepsi berbeda karena mungkin tari yang diamati juga berbeda. Setiap tari memiliki ragam gerak berbeda tetapi memiliki kesamaan yaitu gerak membentuk ruang, membutuhkan waktu, dan tenaga dalam melakukan gerak tersebut. Indonesia memiliki keragaman gerak tari yang berbeda antara satu suku dengan suku lainnya. Keragaman ini merupakan kekayaan budaya sebagai hasil cipta karsa manusia. Gambar 9.3 menunjukkan ragam gerak tari yang membentuk garis lengkung. Gerak melengkung memberi makna kedinamisan dan keberlanjutan. Gerak dilakukan secara rampak oleh penari dengan menghadap pada properti simbol api yang menyala. Api menyimbolkan semangat pantang menyerah dan terus berkobar. Gerak tari juga ditunjukkan pada Gambar 9.4. Penari dengan properti tongkat memberi kesan pada tenaga yang digunakan lebih sedikit karena gerak yang dilakukan merupakan simbolik dari gerak orang tua renta.

1. Elemen Dasar Tari

Elemen dasar tari adalah gerak. Di dalam gerak mencakup ruang, waktu, dan tenaga.

a. Ruang

Jika kamu melakukan gerakan di tempat
tanpa berdiri berarti melakukan gerak di ruang
pribadi, sedangkan jika kamu bergerak berpindah
tempat maka kamu melakukan gerak di ruang
umum. Gerak di dalam ruang dapat dilakukan
sendiri, berpasangan atau berkelompok. Gambar
9.6 menunjukkan gerak pada ruang pribadi
secara berkelompok. Masing-masing melakukan
gerakan yang berbeda.
b. Waktu
Setiap gerak yang dilakukan membutuhkan
waktu baik gerak estetis maupun gerak fungsional.
Gerak fungsional seperti berjalan menuju
ke sekolah tentu membutuhkan waktu. Jika
jarak yang ditempuh dekat maka waktu yang
dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan dengan
jarak yang jauh. Jika jarak yang jauh ingin
sama cepatnya dengan jarak yang dekat tiba
di tempat, maka gerak yang dilakukan haruslah
memiliki kecepatan dua atau tiga kali dari jarak
yang dekat.
Perbedaan cepat atau lambat gerak berhubungan
dengan tempo. Jadi tempo merupakan
cepat atau lambat gerak yang dilakukan.

c. Tenaga
Setiap kamu melakukan gerak, tentu memerlukan
tenaga. Penggunaan tenaga dalam gerak
tari meliputi; (a) intensitas, yang berkaitan dengan
kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan
tingkat ketegangan gerak; (b) aksen/tekanan
muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba
dan kontras; (c) kualitas berkaitan dengan cara
penggunaan atau penyaluran tenaga.
Jika gerak yang dilakukan memiliki intensitas
tinggi tentu saja memerlukan tenaga yang kuat
dan sebaliknya, gerak dengan itensitas rendah
memerlukan tenaga yang lemah atau sedikit.
Perhatikan Gambar 9.8, seorang penari berdiri
di atas punggung kedua temannya. Tenaga yang
digunakan oleh penari untuk menahan temannya
tentu lebih besar dibandingkan
dengan yang
berdiri di atas punggung. Kekuatan tenaga
menahan temannya tertumpu pada kedua kaki.
Tenaga yang dikeluarkan oleh kedua penari
yang menyangga temannya akan semakin kuat
jika berjalan berpindah dari satu tempat ke
tempat lainnya.
Bandingkan dengan pose gerak pada Gambar
9.9 yang menunjukkan kaki tertahan
di lantai
dengan sedikit jinjit. Tenaga yang dikeluarkan
tidak sebesar dan sekuat pada gambar 9.10.
Gerak tari yang bersumber pada tari tradisi
Papua kekuatan tenaga banyak pada kaki.
Gerak kaki yang cepat dan ritmis merupakan
salah satu ciri dari tarian Papua. Gerak tari yang
tertumpu pada kaki tarian Papua dipengaruhi
oleh kondisi geografis alam yang berbentuk
pegunungan. Kehidupan masyarakat di daerah
pegunungan memerlukan kaki kuat untuk dapat
mendaki dan menuruni bukit. Kehidupan sosial
budaya seperti inilah yang berpengaruh juga
terhadap karya seni tari.



Kamis, 09 April 2015

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK - siatyana.blogspot.com

ABSTRAK
Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R&D). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran menggambar teknik berbasis multimedia interaktif pada Rayon SMKN 4 Medan, Mengetahui kelayakan dari media pembelajaran yang dikembangkan dan tanggapan dari guru-guru menggambar teknik mengenai media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada mata pelajaran menggambar teknik.
Penelitian ini dilakukan di tiga sekolah pada Rayon SMKN 4 Medan, yaitu SMKN 4 Medan, SMKS Prayatna, dan SMKS Raksana-1. Populasi penelitian adalah seluruh Guru Teknik pada Rayon SMKN 4 Medan dan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu Guru Menggambar Teknik yang ada di SMKN 4 Medan, SMKS Prayatna, dan SMKS Raksana-1. Jenis data penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif, data dianalisis secara statistik deskriptif.
Hasil analisis data yang dilakukan menunjukan bahwa penilaian guru menggambar teknik di SMKN 4 Medan terhadap kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan dengan kategori layak sebesar 33,4% dan kategori sangat layak sebesar 66,6%, dan SMKS Prayatna dengan kategori layak sebesar 33,34% dan sangat layak sebesar 66,66% serta dari SMKS Raksana-1 dengan kategori layak sebesar 25% dan sangat layak sebesar 75%.
Hasil ini menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis Multimedia Interaktif Menggambar Teknik termasuk dalam kategori sangat layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Menggambar Teknik.

Kata kunci: Pengembangan, Multimedia, Menggambar Teknik 

A. PENDAHULUAN

Di zaman modern ini teknologi berkembang dengan pesat dalam memenuhi kebutuhan dan keperluan manusia. Teknologi yang ada mampu memudahkan kegiatan menusia menjadi lebih efisien dan lebih efektif. Hal ini dikarenakan sebagian besar sumber daya manusia di berbagai dunia telah meningkat dan berkembang baik dari segi ilmu pengetahuan dan pola pikir untuk menciptakan suatu sarana dalam kehidupan sehari-hari menjadi lebih baik. Perkembangan teknologi bukan hanya pada dunia industri namun sejalan dengan perkembangan zaman, kini teknologi telah merambah ke dunia pendidikan.


Berbagai macam pembaharuan dalam pendidikan telah banyak dilakukan guna meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas dalam pendidikan, pembaharuan yang dilakukan diantaranya kurikulum, inovasi pembelajaran dan pemenuhan sarana serta prasarana pendidikan. Berbagai teknologi yang mendukung diharapkan mampu mendongkrak kualitas pendidikan yang ada di Indonesia.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu alternatif sekolah lanjutan setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk memperoleh keahlian dalam suatu bidang tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan juga diharapkan mampu melahirkan terobosan-terobosan baru dalam merekayasa teknologi yang ada. Untuk mencapai hal itu maka harus didukung dengan sarana dan prasarana yang

lengkap dan berkualitas yang mampu memberikan kemudahan dalam proses belajar mengajar. Guru dalam hal ini dituntut untuk mampu menyampaikan bahan/materi yang baik dan efektif kepada peserta didik agar terciptanya proses pembelajaran yang baik. Kemudahan dalam memahami materi/bahan pelajaran merupakan hal yang penting agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Pelajaran Menggambar Teknik merupakan pelajaran dasar bagi Sekolah Menengah Kejuruan khususnya pada bidang teknik kejuruan. Menggambar Teknik merupakan pelajaran yang memuat model desain dari suatu rangkaian/ benda yang ditampilkan dalam bentuk sketsa pada kertas. Hal ini dikarenakan Menggambar Teknik merupakan suatu bahasa bagi seseorang yang mendalami ilmu keteknikan dalam memahami ilustrasi dan konstruksi dari suatu benda atau objek.


Hasil pengamatan berupa wawancara tanya jawab secara lisan dengan guru di beberapa SMK di Rayon SMKN 4 Medan ditemukan bahwa beberapa pengajar/guru dalam hal ini Guru Menggambar Teknik mengalami kendala dalam proses pembelajaran Menggambar Teknik. Hal ini dikarenakan media pembelajaran yang ada masih tergolong konvensional. Pada proses pembelajaran Menggambar Teknik khususnya pada gambar proyeksi dan gambar potongan sebagian Guru mengatakan kesulitan dalam penyampaian materi gambar proyeksi dan gambar potongan. Para Guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan media pembelajaran berbentuk buku, dan jobsheet juga sebagian besar masih menerangkan lewat papan tulis yang ada. Beberapa Guru mengatakan pada saat proses pembelajaran khususnya gambar proyeksi dan gambar potongan diterangkan dengan menggambar langsung objek yang akan dibahas di papan tulis. Hal ini tentu saja tidak efisien dan efektif mengingat penggunaan waktu yang lama dalam menggambar objek tersebut di papan tulis dan terkadang gambar yang diharapkan kurang sesuai dengan yang ada di buku dan ini dilakukan disetiap pertemuan dan kelas yang membahas meteri tersebut.
Berdasarkan observasi yang dilakukan berupa wawancara tanya jawab secara lisan di sekolah SMKN 4 Medan, Guru Menggambar Teknik menjelaskan sangat membutuhkan media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran tersebut. Ketersediaan media, masih sangat kurang sehingga para pengajar menggunakan media secara minimal. Media yang sering digunakan adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, dan sebagainya), dan didukung dengan alat bantu yang masih tetap digunakan seperti white board dan spidol serta proyektor walau penggunaannya masih sangat terbatas. Sedangkan media audio dan visual (kaset audio, siaran TV/Radio, overhead transparency, video/film), dan media elektronik (komputer, internet) masih belum secara intensif dimanfaatkan.
Berangkat dari kenyataan tersebut peneliti ingin mengembangkan sebuah media pembelajaran interaktif dan lebih inovatif yang diharapkan mampu memberikan kontribusi yang baik untuk proses pembelajaran khususnya sarana bagi Guru dalam menyampaikan materi Menggambar Teknik juga diharapkan kemudahan dalam mempelajari gambar proyeksi dan gambar potongan bagi peserta didik. Peneliti mengangkat sebuah penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik”. Penelitian akan dilakukan di beberapa sekolah untuk mendapatkan data dan kefektifan produk yang lebih baik.

B. KAJIAN TEORITIK
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan. Sedangkan menurut Briggs dalam Sadiman (2011: 6) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

2. Multimedia Interaktif

Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi Rachmat dan Alphone (2005/2006). Beberapa definisi multimedia menurut beberapa ahli diantaranya:
1) Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk, 2002).
2) Multimedia dalam konteks komputer menurut Hofstetter (2001) adalah: pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.
3) Multimedia sebagai perpaduan antara teks, grafik, sound, animasi, dan video untuk menyampaikan pesan kepada publik (Wahono, 2006).
4) Multimedia merupakan kombinasi dari data text, audio, gambar, animasi, video, dan interaksi (Zeembry, 2008).
5) Multimedia (sebagai kata sifat) adalah media elektronik untuk menyimpan dan menampilkan
data-data multimedia (Zeembry, 2008).

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lainnya yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik. Bila pengguna mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol multimedia tersebut, maka hal ini disebut multimedia interaktif.

3. Gambar Potongan ( Penampang)
a. Pengertian Gambar Potongan

Pada umumnya bila kita menggambar benda maka garis-garis benda/bidang yang tidak tampak selalu digambarkan dengan garis putus-putus. Bila gambar tersebut sederhana, garis yanq tidak tampak itu tidak membingungkan, tetapi bila gambar tersebut rumit maka garis yang tidak tampak akan menyulitkan bagi pembaca gambar. Hal ini akan menimbulkan kesalahan pengertian pada saat membaca gambar tersebut. Untuk menghindari hal ini maka dalam gambar teknik diadakan suatu pemotongan atau penampang. Bagian benda yang menghalangi seolah – olah dipotong, sehingga bagian yang tersembunyi menjadi nampak jelas. Hasil gambar demikian disebut gambar potongan atau gambar penampang, Juhana (2000: 127).


Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Proyeksi piktorial adalah cara penyajian suatu gambar tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi. Sedangkan proyeksi ortogonal merupakan cara pemproyeksian yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. 

C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dikenal Research and Development (R & D). Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah–langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Pada penelitian pengembangan ini akan menghasilkan suatu produk Multimedia Interaktif pada mata pelajaran Menggambar Teknik yang menggunakan model pengembangan menurut Alessi & Trollip.

1. Subjek Penelitian.
a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Guru di Rayon SMK Negeri 4 Medan. Sekolah ini

beralamat di jalan Sei Kera No. 132 Pandau Hilir. SMK Swasta Raksana-1. Sekolah ini beralamat di jalan Gajah Mada No 20 Medan. SMK Swasta Prayatna. Sekolah ini beralamatkan di jalan Letda Sujono No 403, Medan Perjuangan, Kota Medan.

b. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah pengambilan sampel bertujuan (Purposive Sampling). Sampel dalam penelitian ini adalah Guru Menggambar Teknik yang mengajar di SMK Negeri 4 Medan, SMK Swasta Raksana-1 dan SMK Swasta Prayatna.

Tabel Sampel Penelitian No
Nama Sekolah
Jumlah Guru Teknik
1
SMK Negeri 4 Medan
3 Orang
2
SMK Swasta Prayatna
4 Orang
3
SMK Swasta Raksana
3 Orang
Jumlah

11 Orang



Pengembangan Multimedia Interaktif

Seni Rupa SMP - MTs - siatyana.blogspot.com



Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,Pemerintah, dalam hal ini, Kementerian Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telahmembeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepadamasyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional.Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telahditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakandalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 49 Tahun2009 tanggal 12 Agustus 2009.Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbityang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Kementerian Pendidikan Nasionaluntuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya ini, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untukpenggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yangditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses olehsiswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negerisehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kamiucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kamiharapkan.

Jakarta, April 2010Kepala Pusat Perbukuan

Daftar Isi
Pelajaran 1
 Apresiasi Seni Rupa Terapan Daerah Setempat 1
A. Pengertian Apresiasi Seni Rupa 3
B. Pembagian Seni 4
C. Pengelompokan Seni Rupa 6
D. Fungsi dan Tujuan Seni 9
E. Keunikan Gagasan dan Teknik Karya Seni RupaDaerah Setempat 11

Pelajaran 2
 Ekspresi Seni Rupa Terapan Daerah Setempat 17
A. Menggambar Bentuk 19
B. Merancang Karya Seni Kriya 29
C. Berkarya Batik Ikat Celup 31
Pelatihan Pelajaran 2 35


Pelajaran 3
Mengapresiasi Seni Keriya Gerabah
Selengkapnya Seni Rupa SMP - MTs



Sakit Gigi ??? Obati dengan Ramuan Tradisional ini - siatyana.blogspot.com


Jika ada orang yang memilih sakit gigi daripada sakit hati, tentu ia belum pernah merasakan sakit yang sebenar-benarnya.
Padahal, sakit gigi merupakan gangguan kesehatan yang umum terjadi dan seringkali muncul tanpa gejala sebelumnya. Rasa sakitnya yang bervariasi mulai dari tajam, berdenyut, hingga konstan.
Dari rasa sakit yang ditimbulkannya, tentu saja akan mengganngu aktivitas keseharian Anda. Selain itu, jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, kerusakan gigi  akan bertambah parah sehingga harus dicabut.
Untuk membantu Anda menghindari hal tersebut, berikut beberapa pengobatan alami yang bisa anda coba di rumah. Yaitu dengan mengkonsumsi obat tradisional untuk sakit gigi ini.
Sakit gigi amatlah menyiksa rasanya, semua yang dilakukan jadi serba salah. Sakit gigi ini bisa terjadi karena beberapa sebab.
Yaitu bisa disebabkan karena gigi yang berlubang, makan atau minum makanan atau minuman yang terlalu manis, terlalu asam atau terlalu dingin.
Jika anda kerap mengalami sakit gigi ini ada baiknya anda segera melakukan penanganan sendiri dulu yaitu obat tradisional sakit gigisebelum ke dokter. Karena memilih cara alami itu lebih tepat.
Untuk mengobati dan mengurangi rasa sakit gigi, bisa anda coba ramuan tradisional berikut ini :
Bawang putih
Berdasarkan buku Jude’s Herbal Home Remedies yang ditulis oleh Jude C. Todd, bawang putih dapat menyembuhkan sakit gigi atau gigi berlubang karena mengandung senyawa antiseptik. Ambil satu siung bawang putih dan letakkan di gigi. Lakukan selama 5 menit, kemudian keluarkan bawang putih dan bilas mulut dengan air hangat.
Daun cengkeh
Cengkeh merupakan rempah yang menjadi bahan dalam pembuatan rokok. Namun, daun cengkeh ternyata memiliki khasiat untuk mengobati sakitgigi. Caranya, cuci beberapa helai daun cengkih, seduh dengan air mendidih, kemudian dilumatkan. Peras dengan kain. Basahi kapas dengan cairannya, jejalkan ke lubang gigi yang sakit.