Kamis, 09 April 2015

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK - siatyana.blogspot.com

ABSTRAK
Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R&D). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran menggambar teknik berbasis multimedia interaktif pada Rayon SMKN 4 Medan, Mengetahui kelayakan dari media pembelajaran yang dikembangkan dan tanggapan dari guru-guru menggambar teknik mengenai media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada mata pelajaran menggambar teknik.
Penelitian ini dilakukan di tiga sekolah pada Rayon SMKN 4 Medan, yaitu SMKN 4 Medan, SMKS Prayatna, dan SMKS Raksana-1. Populasi penelitian adalah seluruh Guru Teknik pada Rayon SMKN 4 Medan dan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu Guru Menggambar Teknik yang ada di SMKN 4 Medan, SMKS Prayatna, dan SMKS Raksana-1. Jenis data penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif, data dianalisis secara statistik deskriptif.
Hasil analisis data yang dilakukan menunjukan bahwa penilaian guru menggambar teknik di SMKN 4 Medan terhadap kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan dengan kategori layak sebesar 33,4% dan kategori sangat layak sebesar 66,6%, dan SMKS Prayatna dengan kategori layak sebesar 33,34% dan sangat layak sebesar 66,66% serta dari SMKS Raksana-1 dengan kategori layak sebesar 25% dan sangat layak sebesar 75%.
Hasil ini menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis Multimedia Interaktif Menggambar Teknik termasuk dalam kategori sangat layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Menggambar Teknik.

Kata kunci: Pengembangan, Multimedia, Menggambar Teknik 

A. PENDAHULUAN

Di zaman modern ini teknologi berkembang dengan pesat dalam memenuhi kebutuhan dan keperluan manusia. Teknologi yang ada mampu memudahkan kegiatan menusia menjadi lebih efisien dan lebih efektif. Hal ini dikarenakan sebagian besar sumber daya manusia di berbagai dunia telah meningkat dan berkembang baik dari segi ilmu pengetahuan dan pola pikir untuk menciptakan suatu sarana dalam kehidupan sehari-hari menjadi lebih baik. Perkembangan teknologi bukan hanya pada dunia industri namun sejalan dengan perkembangan zaman, kini teknologi telah merambah ke dunia pendidikan.


Berbagai macam pembaharuan dalam pendidikan telah banyak dilakukan guna meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas dalam pendidikan, pembaharuan yang dilakukan diantaranya kurikulum, inovasi pembelajaran dan pemenuhan sarana serta prasarana pendidikan. Berbagai teknologi yang mendukung diharapkan mampu mendongkrak kualitas pendidikan yang ada di Indonesia.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu alternatif sekolah lanjutan setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk memperoleh keahlian dalam suatu bidang tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan juga diharapkan mampu melahirkan terobosan-terobosan baru dalam merekayasa teknologi yang ada. Untuk mencapai hal itu maka harus didukung dengan sarana dan prasarana yang

lengkap dan berkualitas yang mampu memberikan kemudahan dalam proses belajar mengajar. Guru dalam hal ini dituntut untuk mampu menyampaikan bahan/materi yang baik dan efektif kepada peserta didik agar terciptanya proses pembelajaran yang baik. Kemudahan dalam memahami materi/bahan pelajaran merupakan hal yang penting agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Pelajaran Menggambar Teknik merupakan pelajaran dasar bagi Sekolah Menengah Kejuruan khususnya pada bidang teknik kejuruan. Menggambar Teknik merupakan pelajaran yang memuat model desain dari suatu rangkaian/ benda yang ditampilkan dalam bentuk sketsa pada kertas. Hal ini dikarenakan Menggambar Teknik merupakan suatu bahasa bagi seseorang yang mendalami ilmu keteknikan dalam memahami ilustrasi dan konstruksi dari suatu benda atau objek.


Hasil pengamatan berupa wawancara tanya jawab secara lisan dengan guru di beberapa SMK di Rayon SMKN 4 Medan ditemukan bahwa beberapa pengajar/guru dalam hal ini Guru Menggambar Teknik mengalami kendala dalam proses pembelajaran Menggambar Teknik. Hal ini dikarenakan media pembelajaran yang ada masih tergolong konvensional. Pada proses pembelajaran Menggambar Teknik khususnya pada gambar proyeksi dan gambar potongan sebagian Guru mengatakan kesulitan dalam penyampaian materi gambar proyeksi dan gambar potongan. Para Guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan media pembelajaran berbentuk buku, dan jobsheet juga sebagian besar masih menerangkan lewat papan tulis yang ada. Beberapa Guru mengatakan pada saat proses pembelajaran khususnya gambar proyeksi dan gambar potongan diterangkan dengan menggambar langsung objek yang akan dibahas di papan tulis. Hal ini tentu saja tidak efisien dan efektif mengingat penggunaan waktu yang lama dalam menggambar objek tersebut di papan tulis dan terkadang gambar yang diharapkan kurang sesuai dengan yang ada di buku dan ini dilakukan disetiap pertemuan dan kelas yang membahas meteri tersebut.
Berdasarkan observasi yang dilakukan berupa wawancara tanya jawab secara lisan di sekolah SMKN 4 Medan, Guru Menggambar Teknik menjelaskan sangat membutuhkan media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran tersebut. Ketersediaan media, masih sangat kurang sehingga para pengajar menggunakan media secara minimal. Media yang sering digunakan adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, dan sebagainya), dan didukung dengan alat bantu yang masih tetap digunakan seperti white board dan spidol serta proyektor walau penggunaannya masih sangat terbatas. Sedangkan media audio dan visual (kaset audio, siaran TV/Radio, overhead transparency, video/film), dan media elektronik (komputer, internet) masih belum secara intensif dimanfaatkan.
Berangkat dari kenyataan tersebut peneliti ingin mengembangkan sebuah media pembelajaran interaktif dan lebih inovatif yang diharapkan mampu memberikan kontribusi yang baik untuk proses pembelajaran khususnya sarana bagi Guru dalam menyampaikan materi Menggambar Teknik juga diharapkan kemudahan dalam mempelajari gambar proyeksi dan gambar potongan bagi peserta didik. Peneliti mengangkat sebuah penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik”. Penelitian akan dilakukan di beberapa sekolah untuk mendapatkan data dan kefektifan produk yang lebih baik.

B. KAJIAN TEORITIK
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan. Sedangkan menurut Briggs dalam Sadiman (2011: 6) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

2. Multimedia Interaktif

Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi Rachmat dan Alphone (2005/2006). Beberapa definisi multimedia menurut beberapa ahli diantaranya:
1) Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk, 2002).
2) Multimedia dalam konteks komputer menurut Hofstetter (2001) adalah: pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.
3) Multimedia sebagai perpaduan antara teks, grafik, sound, animasi, dan video untuk menyampaikan pesan kepada publik (Wahono, 2006).
4) Multimedia merupakan kombinasi dari data text, audio, gambar, animasi, video, dan interaksi (Zeembry, 2008).
5) Multimedia (sebagai kata sifat) adalah media elektronik untuk menyimpan dan menampilkan
data-data multimedia (Zeembry, 2008).

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lainnya yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik. Bila pengguna mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol multimedia tersebut, maka hal ini disebut multimedia interaktif.

3. Gambar Potongan ( Penampang)
a. Pengertian Gambar Potongan

Pada umumnya bila kita menggambar benda maka garis-garis benda/bidang yang tidak tampak selalu digambarkan dengan garis putus-putus. Bila gambar tersebut sederhana, garis yanq tidak tampak itu tidak membingungkan, tetapi bila gambar tersebut rumit maka garis yang tidak tampak akan menyulitkan bagi pembaca gambar. Hal ini akan menimbulkan kesalahan pengertian pada saat membaca gambar tersebut. Untuk menghindari hal ini maka dalam gambar teknik diadakan suatu pemotongan atau penampang. Bagian benda yang menghalangi seolah – olah dipotong, sehingga bagian yang tersembunyi menjadi nampak jelas. Hasil gambar demikian disebut gambar potongan atau gambar penampang, Juhana (2000: 127).


Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Proyeksi piktorial adalah cara penyajian suatu gambar tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi. Sedangkan proyeksi ortogonal merupakan cara pemproyeksian yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. 

C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dikenal Research and Development (R & D). Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah–langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Pada penelitian pengembangan ini akan menghasilkan suatu produk Multimedia Interaktif pada mata pelajaran Menggambar Teknik yang menggunakan model pengembangan menurut Alessi & Trollip.

1. Subjek Penelitian.
a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Guru di Rayon SMK Negeri 4 Medan. Sekolah ini

beralamat di jalan Sei Kera No. 132 Pandau Hilir. SMK Swasta Raksana-1. Sekolah ini beralamat di jalan Gajah Mada No 20 Medan. SMK Swasta Prayatna. Sekolah ini beralamatkan di jalan Letda Sujono No 403, Medan Perjuangan, Kota Medan.

b. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah pengambilan sampel bertujuan (Purposive Sampling). Sampel dalam penelitian ini adalah Guru Menggambar Teknik yang mengajar di SMK Negeri 4 Medan, SMK Swasta Raksana-1 dan SMK Swasta Prayatna.

Tabel Sampel Penelitian No
Nama Sekolah
Jumlah Guru Teknik
1
SMK Negeri 4 Medan
3 Orang
2
SMK Swasta Prayatna
4 Orang
3
SMK Swasta Raksana
3 Orang
Jumlah

11 Orang



Pengembangan Multimedia Interaktif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar