Seni Budaya SMP - Seni Budaya MTS - kelas VII - Seni Rupa (menggambar) SMP-MTS kelas VII - Seni Musik (bernyanyi - alat musik ansambel) SMP-MTS kelas VII - Seni Tari (Gerak Tari - Level - Pola - Meragakan Tari) SMP-MTS kelas VII - Seni Teater (Akting - Naskah Drama - pementasan) SMP-MTS kelas VII - siatyana.blogspot.com
A. Pengertian Menggambar
Gambar merupakan bahasa yang universal dan dikenal jauh sebelum manusia mengenal tulisan. Gambar sudah dikenal masyarakat sejak zaman purba. Pada saat itu, gambar sering dihubungkan dengan aktivitas manusia dan roh leluhur yang dianggap memberi keberkahan dan perlindungan. Bagi manusia purba, gambar tidak sekadar sebagai alat komunikasi untuk roh leluhur saja. Gambar dapat juga memberikan kekuatan dan motivasi untuk dapat bertahan hidup. Menggambar merupakan aktivitas mental dan fisik yang dituangkan dalam bentuk goresan tangan, pada media dua dan tiga dimensi. Dengan menggunakan imajinasi dan perasaan melalui alat gambar seperti: pensil, bolpoin, krayon, dan alat lain yang dapat digunakan untuk menulis. Menggambar dapat juga diartikan sebagai bentuk kegiatan seni rupa yang melibatkan gagasan dan imajinasi dalam media dua dan tiga dimensi dengan memperhatikan proporsi, komposisi, keseimbangan, dan gelap terang.
B. Objek Menggambar
Menggambar tidak terpaku pada satu macam objek saja tetapi bisa mengambil dan menyusun objek gambar sesuai dengan imajinasi dan perasaan. Objek gambar bisa diambil dari alam seperti flora (tumbuhan), fauna (hewan), dan bentuk-bentuk alam benda yang dibuat manusia atau benda yang sudah ada sebelumnya di alam seperti batu, air, dan awan.
1. Teknik Menggambar Flora (tumbuhan)
Flora (tumbuhan) memiliki banyak bentuk dan jenisnya. Setiap
bagian dapat digunakan sebagai objek gambar seperti bentuk
daun, bunga, dan buah. Bagian flora seperti daun, bunga, dan
buah dapat juga digambar terpisah atau digabung menjadi satu
rangkaian. Menggambar flora dapat memberikan pemahaman tentang
keanekaragaman bentuk dan jenis flora yang ada di sekitarmu
sehingga kamu bisa menjaga sekaligus melestarikannya.
2. Teknik Menggambar Fauna
Fauna (hewan) memiliki jenis yang berbeda-beda, ada yang
berkaki empat, seperti sapi, kambing, berkaki dua seperti ayam,
bebek. Ada hewan yang hidup di air dan di darat. Hewan juga ada
yang bersifat galak dan jinak. Setiap hewan memiliki bentuk badan
yang berbeda-beda. Kamu bisa menggambar hewan mulai dari
badannya, kemudian berlanjut kepala, kaki atau cakarnya. Bentukbentuk
geometris akan membantu dalam membuat gambar hewan
agar lebih mudah dan tentunya diawali dengan sketsa.
Menggambar alam benda disebut juga menggambar bentuk.
Alam benda dapat terdiri atas benda buatan manusia dan benda
yang sudah terbentuk dari alam. Alam benda buatan manusia dapat
berupa kendi, piring, mangkuk, gelas, dan beraneka ragam bentuk
lainnya. Alam benda yang terdapat di alam seperti batu, batang
kayu, air, dan juga awan.
Pada saat menggambar bentuk, sebaiknya kamu memperhatikan
beberapa hal berikut ini.
1. Proporsi bentuk benda yang akan digambar
2. Komposisi dalam meletakkan benda
3. Cahaya yang menyinari objek gambar dan akan membentuk
bayangan
4. Penggunaan arsiran atau warna yang akan membentuk kesan
bidang tiga dimensi.
5. Penggunaan latar belakang (background)
A. Pengertian Ragam Hias
Ragam hias disebut juga ornamen, merupakansalah satu bentuk karya seni rupa yang sudah berkembang sejak zaman prasejarah. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak ragam hias. Ragam hias di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: lingkungan alam, flora, dan fauna serta manusia yang
hidup di dalamnya. Keinginan untuk menghias merupakan naluri atau insting manusia. Faktor kepercayaan turut mendukung berkembangnya ragam hias karena adanya perlambangan di balik gambar. Ragam hias memiliki makna karena disepakati oleh masyarakat penggunanya. Menggambar ragam hias dapat dilakukan dengan cara stilasi (digayakan) yang meliputi penyederhanaan bentuk dan perubahan bentuk (deformasi).
B. Motif Ragam Hias
Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk flora (vegetal), fauna (animal), figural (manusia), dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada media dua dan tiga dimensi.
1. Ragam Hias Flora
Flora sebagai sumber objek motif ragam
hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau
di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora
(vegetal) mudah dijumpai pada barang-barang
seni seperti batik, ukiran, kain sulam, kain
tenun, dan bordir.
2. Ragam Hias Fauna
Ragam hias fauna (animal) merupakan bentuk
gambar motif yang diambil dari hewan tertentu.
Hewan sebagai wujud ragam hias pada umumnya
telah mengalami perubahan bentuk atau gaya.
Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai
objek ragam hias adalah kupu-kupu, burung,
kadal, gajah, dan ikan.
Ragam hias motif fauna telah mengalami
deformasi namun tidak meninggalkan bentuk
aslinya. Ragam hias fauna dapat dikombinasikan
dengan
motif flora dengan bentuk yang
digayakan.
selengkapnya Menggambar Flora, Fauna, dan Alam Benda , Menggambar Ragam Hias , Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Tekstil , Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu
Seni Musik
Bernyanyi unisono adalah bernyanyi satu suara seperti menyanyikan melodi suatu lagu. Partitur lagu bernyanyi unisono hanya melodi pokoknya saja. Lagu daerah yang merupakan warisan budaya dapat dinyanyikan secara unisono.
1. Mengenal Warisan Budaya dan Menyanyikan Lagu Daerah Secara Unisono
Warisan budaya Indonesia beraneka ragam.
Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan dan warisan
budaya Indonesia. Warisan budaya Indonesia
yang diakui dunia (UNESCO) dan dikelompokkan
menjadi, warisan alam, cagar alam atau situs,
dan karya tak benda. Warisan budaya yang
telah diakui antara lain Taman Nasional Ujung
Kulon di Banten, Taman Nasional Komodo di
Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional Leuser di
Aceh, Candi Borobudur dan Prambanan, Situs
manusia purba di Sangiran, wayang kulit, keris,
batik, angklung, subak di Bali, noken dari Papua,
dan tari Saman dari Aceh.
2. Teknik Vokal dan Organ Suara Manusia
a. Teknik Vokal
Info kesehatan organ suara Bernyanyi adalah bermusik dengan menggunakan organ suara manusia, Organ suara dalam menjadi alat musiknya. Oleh karena itu, aspek kesehatan sangat memengaruhi mutu
suara dalam bernyanyi. Jika kita demam, batuk, pilek atau menderita gangguan saluran pernapasan, kita tidak dapat bernyanyi dengan baik, bahkan sering kita tidak dapat berbicara. Untuk itu, hidari pola hidup kurang sehat. Hindari rokok dan narkoba karena dapat merusak tubuh dan organ suara manusia. Pada acara pencarian bakat di televisi. Istilahistilah dalam teknik vokal sering kita temukan pada komentar dewan juri. Istilah-istilah itu antara lain: kejelasan ucapan, kebenaran pemenggalan ucapan pada kalimat lagu (frasering), sikap dalam bernyanyi, dan kemampuan menyanyikan nada tinggi dan rendah. Berikut ini arti istilah tersebut.
1) Artikulasi adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
2) Phrasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
3) Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
selengkapnya Bernyanyi dengan Teknik Vocal , Bermain Musik Ansambel , Vocal Grup , Musik Ansambel Campuran
Seni Tari
A. Pengertian Gerak Tari
Kamu telah mengamati gerak tari dari berbagai sumber belajar. Kamu juga telah mendiskusikan hasil pengamatan tersebut. Tentu di antara kalian memiliki persepsi berbeda karena mungkin tari yang diamati juga berbeda. Setiap tari memiliki ragam gerak berbeda tetapi memiliki kesamaan yaitu gerak membentuk ruang, membutuhkan waktu, dan tenaga dalam melakukan gerak tersebut. Indonesia memiliki keragaman gerak tari yang berbeda antara satu suku dengan suku lainnya. Keragaman ini merupakan kekayaan budaya sebagai hasil cipta karsa manusia. Gambar 9.3 menunjukkan ragam gerak tari yang membentuk garis lengkung. Gerak melengkung memberi makna kedinamisan dan keberlanjutan. Gerak dilakukan secara rampak oleh penari dengan menghadap pada properti simbol api yang menyala. Api menyimbolkan semangat pantang menyerah dan terus berkobar. Gerak tari juga ditunjukkan pada Gambar 9.4. Penari dengan properti tongkat memberi kesan pada tenaga yang digunakan lebih sedikit karena gerak yang dilakukan merupakan simbolik dari gerak orang tua renta.
1. Elemen Dasar Tari
Elemen dasar tari adalah gerak. Di dalam gerak mencakup ruang, waktu, dan tenaga.
a. Ruang
Jika kamu melakukan gerakan di tempat
tanpa berdiri berarti melakukan gerak di ruang
pribadi, sedangkan jika kamu bergerak berpindah
tempat maka kamu melakukan gerak di ruang
umum. Gerak di dalam ruang dapat dilakukan
sendiri, berpasangan atau berkelompok. Gambar
9.6 menunjukkan gerak pada ruang pribadi
secara berkelompok. Masing-masing melakukan
gerakan yang berbeda.
b. Waktu
Setiap gerak yang dilakukan membutuhkan
waktu baik gerak estetis maupun gerak fungsional.
Gerak fungsional seperti berjalan menuju
ke sekolah tentu membutuhkan waktu. Jika
jarak yang ditempuh dekat maka waktu yang
dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan dengan
jarak yang jauh. Jika jarak yang jauh ingin
sama cepatnya dengan jarak yang dekat tiba
di tempat, maka gerak yang dilakukan haruslah
memiliki kecepatan dua atau tiga kali dari jarak
yang dekat.
Perbedaan cepat atau lambat gerak berhubungan
dengan tempo. Jadi tempo merupakan
cepat atau lambat gerak yang dilakukan.
c. Tenaga
Setiap kamu melakukan gerak, tentu memerlukan
tenaga. Penggunaan tenaga dalam gerak
tari meliputi; (a) intensitas, yang berkaitan dengan
kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan
tingkat ketegangan gerak; (b) aksen/tekanan
muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba
dan kontras; (c) kualitas berkaitan dengan cara
penggunaan atau penyaluran tenaga.
Jika gerak yang dilakukan memiliki intensitas
tinggi tentu saja memerlukan tenaga yang kuat
dan sebaliknya, gerak dengan itensitas rendah
memerlukan tenaga yang lemah atau sedikit.
Perhatikan Gambar 9.8, seorang penari berdiri
di atas punggung kedua temannya. Tenaga yang
digunakan oleh penari untuk menahan temannya
tentu lebih besar dibandingkan
dengan yang
berdiri di atas punggung. Kekuatan tenaga
menahan temannya tertumpu pada kedua kaki.
Tenaga yang dikeluarkan oleh kedua penari
yang menyangga temannya akan semakin kuat
jika berjalan berpindah dari satu tempat ke
tempat lainnya.
Bandingkan dengan pose gerak pada Gambar
9.9 yang menunjukkan kaki tertahan
di lantai
dengan sedikit jinjit. Tenaga yang dikeluarkan
tidak sebesar dan sekuat pada gambar 9.10.
Gerak tari yang bersumber pada tari tradisi
Papua kekuatan tenaga banyak pada kaki.
Gerak kaki yang cepat dan ritmis merupakan
salah satu ciri dari tarian Papua. Gerak tari yang
tertumpu pada kaki tarian Papua dipengaruhi
oleh kondisi geografis alam yang berbentuk
pegunungan. Kehidupan masyarakat di daerah
pegunungan memerlukan kaki kuat untuk dapat
mendaki dan menuruni bukit. Kehidupan sosial
budaya seperti inilah yang berpengaruh juga
terhadap karya seni tari.
selengkapnya Gerak Tari , Level Gerak , Pola Pantai , Meragakan Tari , Latihan Geratk Tari
Download Buku Seni Budaya SMP MTs Kelas VII Seni Budaya SMP-MTS kelas VII - Seni Rupa (menggambar) SMP-MTS kelas VII - Seni Musik (bernyanyi - alat musik ansambel) SMP-MTS kelas VII - Seni Tari (Gerak Tari - Level - Pola - Meragakan Tari) SMP-MTS kelas VII - Seni Teater (Akting - Naskah Drama - pementasan) SMP-MTS kelas VII - siatyana.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar