Rabu, 08 April 2015

Budidaya Tanaman { Aglaonema (Sri Rejeki) } - siatyana.blogspot.com

Budidaya Tanaman { Aglaonema (Sri Rejeki) }

Tanaman bernama lokal sri rejeki ini sekarang lebih dikenal dengan nama aglaonema. Daunnya yang elegan dan indah membuat aglaonema pantas dijuluki “Ratu Daun”. Daya tarik aglaonema terletak pada pada warna dan bentuk daun yang unik. Daunnya kini tidak melulu berwarna hijau, tetapi lebih bervariasi, seperti kombinasi warna putih, merah, merah muda, dan kuning. Selain memiliki pola daun yang indah, aglaonema diyakini dapat membawa hoki (keberuntungan). Konon, jika tanaman ini tumbuh daun baru berarti ada tambahan rejeki bagi pemiliknya. Oleh karena itu, aglaonema dulunya lebih populer dengan nama sri rejeki (lucky plant).
Nama aglaonema berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata “aglaos” dan “nema/nematos”, artinya terang/mengkilap. Tanaman ini masih satu famili dengan talas-talasan (aracaeae) serta kerabat dekat dengan spathipyllum dan philodendron. Penyebaran utama aglaonema ada di Asia Tenggara, meliputi Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand, Laos, Vietnam, Brunai Darussalam, dan Myanmar. Lalu menyebar ke Cina, Florida, dan Amarika
.
Ciri-ciri Tanaman Aglaonema

  • Akar, dapat menentukan kondisi tanaman yang dipelihara.Akar yang berwarna putih menunjukkan tanaman dalam keadaan sehat, sedangkan akar yang berwarna coklat menandakan tanaman sakit. Umumnya akar berkisar 2-5 mm.
  • Batang, aglaonema mempunyai diameter batang relatif kecil, sekitar 1-3 cm atau lebih tergantung jenis tanaman dan kemampuan tumbuhnya.
  • Daun, merupakan bagian yang menjadi daya tarik utama dan mempunyai pola warna bervariasi. Pada jenis spesies alam, warna daun domonan hijau dengan corak putih. Sedangkan pada jenis silangan/hibrida daun domonan berwarna merah, kemerahan, kuning, hingga jingga. Bentuknya bervariasi antara bentuk lanset, bulat telur, berbentuk jantung, hingga elips. Ukuran antara 10-40 cm dengan corak yang beragam.
  • Bunga, berbentuk seperti bunga talas atau keladi yang keluar dari ketiak daun, berwarna putih dan ditopang oleh batang yang panjang. Jenis bunga ini termasuk uni seksual, bagian bunga betina dan jantan terdapat dalam satu bunga.
  • Buah, akan muncul di pangkal bunga, berbentuk tonjolan kecil. Buah akan matang dalam waktu 8 bulan setelah terjadi pembuahan. Bentuk buah menyerupai biji kopi dengan diamater mencapai 1 cm.

Jenis-jenis Aglaonema

Secara umum, aglaonema yang beredar saat ini terbagi dalam dua kelompok, yaitu aglaonema alam/spesies dan aglaonema silangan/hibrida.

  1. Aglaonema alam/spesies, adalah jenis aglaonema asli (bukan hasil silangan), ciri-cirinya adalah daun berwarna hijau dominan serta kombinasi hijau domonan serta kombinasi hijau dan putih. Kecuali jenis aglaonema rotundum yang berwarna agak kemerahan dan daunnya berbentuk bulat telur. Menurut beberapa kolektor jenis aglaonema rotundum yang berkualitas berasal dari daerah Sumatera, terutama daerah Aceh. Beberapa jenis spesies anatara lain aglaonema costatum, aglaonema commutatum, aglaonema nitidum, dan lain-lain.
  2. Agalaonema silangan/hibrida, merupakan hasil persilangan antara beberapa jenis aglaonema. Aglaonema jenis ini umumnya memiliki tampilan yang sangat menakjubkan, misalnya berwarna merah cerah, kuning, dan oranye. Aglaonema hibrida ada yang merupakan hasil penyilangan Indonesia (disebut aglaonema hibrida lokal), dan hasil silangan luar negeri (disebut aglaonema hibrida impor). Beberapa contoh aglaonema hibrida lokal adalah pride of Sumatra, Donna Carmen, Adelia, Tiara dan lain-lain. Sedangkan contoh jenis hibrida impor adalah Butterfly, Legacy, Super Red, Lady Valentine dan lain-lain.


Sifat Tanaman

Sifat tanaman aglaonema beragam berdasarkan jenisnya. Ada aglaonema yang dapat terkena sinar matahari dan ada juga yang harus ternaungi. Sebagian aglaonema dapat hidup di tempat lembab, dan sebagian lagi di tempat sedikit kering. Sifat tanaman ini tergolong bandel. Aglaonema mudah dirawat dan cocok untuk dijadikan tanaman indoor, apalagi dengan motif daunnya yang indah. Beberapa jenis tanaman ini tahan disimpan di dalam ruang sampai satu minggu tanpa dikeluarkan
Syarat Tumbuh
Syarat-syarat tumbuh yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pertumbuhan aglaonema yang optimal adalah :
1. Faktor ketinggian, berpengaruh pada kecepatan pembentukan daun. Ketinggian
cocok adalah sekitar 300-400 m di atas permukaan laut.
2 Suhu, aglaonema dapat tumbuh ideal pada kondisi suhu di daerah dataran sedang, ataupun pada kondisi suhu dataran rendah.
1. Kelembaban, aglaonema dapat tetap terlihat segar dan tumbuh dengan baik pada kelembaban 50-75%.
2. Cahaya, umumnya aglaonema tidak membutuhkan terlalu banyak cahaya matahari. Jika lokasi penanaman berada di dataran sedang, gunakan shading net 75% agar cahaya masuk hanya 25%. Di dataran rendah, dianjurkan untuk menggunakan shading net 80-85% agar cahaya yang masuk hanya sekitar 20-15%.

Media Tanam Aglaonema
Komposisi yang pas. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan media tanam untuk aglaonema. Media dengan tingkat keasaman/pH dan porositas (porous) yang ideal sangat baik untuk pertumbuhan aglaonema. Tingkat keasaman dapat mempengaruhi daya serap akar terhadap hara, sedangkan porositas mempengaruhi kelembaban media tanam. Selain itu, media tanam aglaonema juga harus steril, yaitu bebas dari penyakit, tidak mudah lapuk dan hancur karena air, mudah diperoleh, dan harganya terjangkau. Jenis-jenis unsur media tanam yang biasa dipakai adalah pakis, cocopeat, sekam bakar, pasir malang, kaliandra, dan styrofoam.

Penanaman Bibit

Penanaman bibit aglaonema dapat dilakukan dengan mengikuti tahap-tahap berikut :
1. Siapkan pot yang bersih, styrofoam, dan media tanam. Lalu masukkan styrofoam ke dalam dasar pot yang baru agar drainase dan aerasi menjadi lancar. Lebih baik lagi bila anda menambahkan sedikit pasir malang setelah memasukkan styrofoam.
2. Campurkan media yang telah disiapkan sesuai dengan komposisi (telah disesuaikan dengan lingkungan setempat).
3. Tambahkan sebagian media tersebut ke dalam pot sampai kira-kira sepertiga tinggi pot.
4. Masukkan bibit ke dalam pot yang telah terisi media.
5. Pegang terus bibit tersebut agar dapat tertanam dengan tegak sambil memasukkan sisa media sampai pot penuh. Kemudian tambahkan pupuk slow release sebanyak ½ sendok teh.
Sehat Pangkal Cantik

Ada tiga langkah penting untuk memelihara aglaonema senantiasa sehat, yaitu
penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama/penyakit. Frekuensi penyiraman dapat dilakukan setiap hari atau dua hari sekali, tergantung kelembaban yang dipengaruhi oleh jenis media tanam yang digunakan. Sedangkan pemupukan yang baik adalah secara terus menerus dalam dosis rendah. Untuk pengendalian hama/penyakit dilakukan berdasarkan gejala-gejala yang terlihat. Beberapa hama yang biasa menyerang aglaonema adalah kutu putih, ulat, belalang, kutu perisai, root mealy bugs dan kutu sisik. Sedangkan penyakit pada tanaman khususnya aglaonema disebabkan oleh cendawan, bakteri, virus, dan kelainan fisiologis. Secara umum pengendalian hama dan penyakit tersebut adalah dengan cara pencegahan berupa perawatan dan menjaga kebersihan linkungan sekitar
Sedangkan untuk membasmi hama atau penyakit yang sudah terlanjur menyerang dapat menggunakan jenis-jenis insektisida, bakterisida, maupun fungisida yang aman.
Memperbanyak Aglaonema
Bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu generatif (kawin) dan vegetatif (tidak kawin). Perbanyakan generatif dilakukan dengan cara menanam biji, sedangkan vegetatif dilakukan melalui setek, pemisahan anakan, dan cangkok.
Meningkatkan Nilai Tambah Aglaonema
1. Pemilihan tanaman (saat membeli bibit), meliputi : bentuk tanaman yang kokoh,daun-daunnya rapat dan kokoh, permukaan daun mulus/mengkilap, ukuran daun di bagian atas lebih besar dari bagian bawah.
2. Pemeliharaan yang rutin, meliputi : penyiraman, pemupukan, pengaturan intensitas cahaya, dan penggantian pot dan media tanam secara berkala.
3. Menghasilkan daun yang mulus, setiap satu minggu sekali dilap dengan kain lembut yang dibasahi air, susu cair atau leaf shine (produk khusus untuk mengkilapkan daun), atau menggunakan ampas kelapa.


4. Pot yang baik adalah yang mempunyai drainase yang benar. Proporsi pot yang direkomendasikan adalah 3:1 untuk tinggi tanaman dan diameter pot

CIRI CIRI TUMBUHAN

  • Sri rejeki termasuk dalam kelompok tanaman herba yang dapat tumbuh dengan ketinggian 20-150 cm. 
  • Daunnya tersusun berselang-seling pada batang, berbentuk bulat-lonjong, dan memiliki variasi warna dari merah hingga putih-hijau. 
  • Getah dari beberapa jenis Aglaonema ada yang mengandung racun.  Racun tersebut dapat menyebabkan iritasi kulit dan peradangan pada bibir, lidah, tenggorokan jika terminum. 
  • Aglaonema sangat terkenal sebagai tanaman hias karena tanaman ini memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap berbagai variasi lingkungan dan mudah ditumbuhkan.

KEGUNAAN TUMBUHAN

  • Cocok diletakan sebagai penghias teras, tanaman indoor (tanaman hias ruangan), table plant (diletakan di atas meja) atau di tanam dilahan yang teduh. Sisi menarik dari aglaonema sebenarnya bukan dari bunganya, namun daunya yang semarak dengan corak aneka warna. Tanaman juga tahan dalam ruangan ber-AC hingga satu bulan, jadi tak perlu repot mengganti bunga setiap hari seperti jika Anda meletakkan bunga potong

Tanaman hias Aglaonema atau dikenal juga sebagai tanaman sri rejeki ini merupakan tanaman hias yang paling popular dan paling banyak dicari dari suku talas-talasan.
Tanaman hias Sri rejeki ini cocok untuk diletakan di dalam ruangan atau indoor karena tanaman ini dapat berdaptasi di ruangan dengan sinar matahari yang sedikit. Di habitat asli tanaman ini sering dijumpai dihutan hujan tropis dengan intensitas matahari rendah dan kelembapan yang tinggi.
Ciri fisik dari tanaman hias Aglaonema ini adalah berakal serabut dengan batang tidak berkambium dan daun menyirip. Pada daun terdapat bercak-bercak acak dengan bermacam-macam warna. Saat ini banyak sekali jenis aglaonema dengan corak warna bentuk dan ukuran daun yang semakin beragam berkat teknik hybrida.

Budidaya Aglaonema (sri rejeki)
Untuk memperbanyak tanaman sri rejeki atau Aglaonema bisa dengan cara menanam bonggol. Dengan metode penanaman bonggol bisa mendapatkan 2-3 bibit. Proses dengan menanam bonggol setidaknya membutuhkan waktu 6 bulan.
Cara kedua untuk memperbanyak anakan bisa menggunakan metode memotong pucuk. Dengan cara ini lebih cepat dan bisa menghasilkan bibit sri rejeki lebih banyak. Berikut ini tutorial cara melakukan pemotongan pucuk pada tanaman sri rejeki.

  • Alat yang perlu disiapkan hanya pisau untuk memotong dan alat untuk mengorek tanah
  • Cek kondisi akar yang akan dijadikan induk
  • Potong batang sri rejeki dan sisakan 1 daun pada 1 induk tanaman
  • Tanam potongan pucuk di media tanam yang sudah disiapkan
  • Lakukan penyiraman yang teratur dan bibit diletakan di tempat yang teduh
  • Setelah kurang lebih 1 bulan akan muncul tunas baru.
  • Pada bagian yang dipotong, baik pada bonggol yang tersisa juga pada potongan pucuk, olesi antiseptic (betadine atau campuran pinang + sirih) untuk menutup luka.

Media Tanam Aglaonema
Untuk melakukan budidaya tanaman hias sri rejeki agar tumbuh subur harus menggunakan media tanam yang pas sesuai dengan pH dan porositas (Porous) yang ideal untuk tanaman hias ini. Tanaman hias aglaonema ini paling baik ditanam di media tanam dengan pH 7 (pH netral).
Berikut ini komposisi untuk membuat media tanam tanaman hias aglaonema  (Sri Rejeki)
  • Pakis, sekam bakar, Pasir malang, humus (1;1;1;1)
  • Pakis, pasir malang, sekam bakar, cocopeat (2;1;1;1)
  • Pakis, sekam bakar, pasir malang, cocopeat (2;1;1;1)
  • Cocopeat, sekam bakar kompos organik (5;3;2)
  • Pakis, pasir malang, kaliandra (3;2;1)

2 komentar: