Minggu, 25 September 2016

'' Motivasi Belajar '' - Karena Belajarpun Butuh Dorongan

Motivasi belajar setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang bersangkutan. Misalnya, seorang anak mau belajar dan mengejar rangking pertama karena diiming-imingi akan dibelikan sepeda oleh orangtuanya.
Contoh lainnya, seorang mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus dengan predikat cum laude. Setelah itu, dia bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang hebat dengan tujuan membahagiakan orangtuanya.
Motivasi diartikan sebagai pendorong atau peng­gerak bagi terjadinya perbuatan. Dalam gejala psikologis tingkahlaku manusia terjadi melalui serangkaian gejala yang panjang yaitu: drive ‑ needs ‑ motif ‑ motivasi.
     Drive adalah dorongan yaitu merupakan diterminan tingkahlaku. Dilihat dari asal mula dorongan dibedakan menjadi doroagan intrinsik dan ekstrinsik. Dorongan intrinsic bila dorongan itu berasal dari dalam diri sendiri tanpa pengaruh dari faktor luar. Dorongan ekstrinsik bila dorongan itu munculnya karena faktor luar.
             Needs adalah sesuatu yang dirasakan seseorang sebagai hal yang diperlukan dalam
hidup. Needs merupakan suatu kebu­tuhan  pada setiap manusia. Kebutuhan digolongkan menjadi dua, yaitu:
Kebutuhan primer adalah kebutuhan‑kebutuhan dasar untuk kepentingan mempertahankan hidup. Oleh karena itu, disebut  survival needy. Di  antaranya yaitu          :

  1. Kebutuhan untuk makan, minum dan bernafas.
  2. Kebutuhan memproduksi, atau beranak‑pinak.
  3. Kebutuhan akan rasa aman.
  4. ....
    Mari pelajari secara lengkap...
    Cek This Out Motivasi dan Hasrat Belajar

Rumus Matematika untuk Persoalan Istri

Muhammad bin Musa Al Khawarizmi, seorang pria dengan intelektual yang luar biasa. Lahir kurang lebih 1250an tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 780 di Daerah Khawarizm, Khiva, Uzbekistan.

Ilmuwan terkemuka dan paling terkemuka di bidang Matematika, dikarenakan penemuannya yang sangat berperan pada kehidupan umat manusia hingga saat ini yaitu penemu bilangan ''0'' (nol) dan penemu perhitungan aljabar yang berasal dari buku ciptaannya Al-Jabar yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat, (Pastinya khalayak matematika tidak asing dengan ini, kalau saya mah .......)

Al Khawarizmi, panggilan untuk Bapak Matematika dunia tersebut. Penemuan-penemuan yang dihasilkan beliau tentunya dengan latar belakang kepentingan umat manusia yang dilandasi dengan Agama Islam dan Sang Maha Kuasa tentunya. Karena itu Al Khawarizmi juga berusaha menemukan rumus-rumus tentang kehidupan manusia agar bisa dipergunakan dalam perjalanan hidup sosial umat manusia.

Contohnya...
Nah ini dia yang akan saya ungkapan pada kelanjutan artikel pada blog saya ini..
Monggo disimak silahkan please..


Senin, 29 Juni 2015

Lebih Bergairah setelah Marriage? Maka Menikahlah !


Menikah, . . Marriage, . . Ijabsah, . . 
semua insan pastinya ingin segera mengalaminya kalau dia memang “normal”.

Sebab dibalik keindahan pernikahan ada sesuatu yang lebih indah lagi, Allah Ta’ala telah menyiapkan berbagai kebaikan yang akan didapatkan setelah menikah. Dan diantara sekian banyak kebaikan yang Allah janjikan, jika niat dalam hati bersungguh sungguh menikah karena Allah Ta’ala, maka bertambahlah gairah dalam kehidupan setelah prosesi pernikahan itu.

Ngobrolin Gairah tentunya langsung menyangkut pada hal tentang biologis urusan ranjang, nanti dulu bukan hanya itu, bergairah dalam hal ini sesuai kebaikan yang dijanjikan Allah SWT, gairah ini akan muncul dalam segala aspek kehidupan berumah tangga, seperti  semangat bekerja, semangat melakukan aktivitas berumah tangga seperti ibadah yang semakin memuncak, tentunya semua itu kembali kepada ijin Allah SWT.

Suami, seorang yang mampu menjadi imam, mampu membimbing dan mengarahkan istrinya menuju jalan agama Allah dan RasulNya.
Istri, seseorang yang taat menjalani perintah suaminya, sebagai penyemangat dan pendukung, sesuai dengan perintah Allah dan RasulNya.
Suami dan Istri, seorang yang harus memiliki Kepercayaan, Kejujuran, Rendah hati dan perkataan, Tulus, Kesabaran, dan Kerjasama.

Selasa, 09 Juni 2015

STOP MENDOAKAN PENGANTIN “SEMOGA BAHAGIA DAN BANYAK ANAK” !!! siatyana.blogspot.com

Semoga bahagia .....
Semoga lekas dapat momongan .....
Semoga momongannya banyak .....
Banyak anak banyak rejeki lho ....

Pasti banyak diantara netizen mengalami dan melakukan doa itu.

Tidak dipungkiri, pada umumnya itulah yang diucapkan oleh para tamu undangan yang hadir dalam sebuah pesta pernikahan kepada mempelai berdua.
Ternyata eh . . . ternyata . . .
Kanjeng Nabi Muhammad melarang doa itu !
Waduhh!!!
Kalau belum tahu ya tidak apa apa,....
kan belum tahu ,...
tapi kalau sudah tahu dan masih diteruskan ya itu your business with God yeah . . . .

Begini benang merahnya . . .



Berawal dari kisah yang dialami oleh salah satu sahabat kanjeng Nabi Muhammad yaitu Uqail bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu. Dimana pada hari itu, Uqail bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu menikah. Di tengah kebahagiaannya sebagai pengantin, ia merasakan kegundahan saat mendengar tamu mendoakannya dengan mengucapkan
بِالرَّفَاءِ وَ الْبَنِيْن
“semoga bahagia dan banyak anak”
Tidak ingin semakin terlarut kegundahan yang semakin mengganjal di hatinya yang sebenarnya sedang dirudung kebahagiaan dan demi meluruskan kekeliruan, Uqail pun mengatakan kepada tamu tersebut: “Janganlah kamu mendoakan demikian karena Rasulullah telah melarangnya.”
“Lalu, aku harus mendoakan bagaimana?” tanya sang tamu,