Senin, 29 Juni 2015

Lebih Bergairah setelah Marriage? Maka Menikahlah !


Menikah, . . Marriage, . . Ijabsah, . . 
semua insan pastinya ingin segera mengalaminya kalau dia memang “normal”.

Sebab dibalik keindahan pernikahan ada sesuatu yang lebih indah lagi, Allah Ta’ala telah menyiapkan berbagai kebaikan yang akan didapatkan setelah menikah. Dan diantara sekian banyak kebaikan yang Allah janjikan, jika niat dalam hati bersungguh sungguh menikah karena Allah Ta’ala, maka bertambahlah gairah dalam kehidupan setelah prosesi pernikahan itu.

Ngobrolin Gairah tentunya langsung menyangkut pada hal tentang biologis urusan ranjang, nanti dulu bukan hanya itu, bergairah dalam hal ini sesuai kebaikan yang dijanjikan Allah SWT, gairah ini akan muncul dalam segala aspek kehidupan berumah tangga, seperti  semangat bekerja, semangat melakukan aktivitas berumah tangga seperti ibadah yang semakin memuncak, tentunya semua itu kembali kepada ijin Allah SWT.

Suami, seorang yang mampu menjadi imam, mampu membimbing dan mengarahkan istrinya menuju jalan agama Allah dan RasulNya.
Istri, seseorang yang taat menjalani perintah suaminya, sebagai penyemangat dan pendukung, sesuai dengan perintah Allah dan RasulNya.
Suami dan Istri, seorang yang harus memiliki Kepercayaan, Kejujuran, Rendah hati dan perkataan, Tulus, Kesabaran, dan Kerjasama.

Selasa, 09 Juni 2015

STOP MENDOAKAN PENGANTIN “SEMOGA BAHAGIA DAN BANYAK ANAK” !!! siatyana.blogspot.com

Semoga bahagia .....
Semoga lekas dapat momongan .....
Semoga momongannya banyak .....
Banyak anak banyak rejeki lho ....

Pasti banyak diantara netizen mengalami dan melakukan doa itu.

Tidak dipungkiri, pada umumnya itulah yang diucapkan oleh para tamu undangan yang hadir dalam sebuah pesta pernikahan kepada mempelai berdua.
Ternyata eh . . . ternyata . . .
Kanjeng Nabi Muhammad melarang doa itu !
Waduhh!!!
Kalau belum tahu ya tidak apa apa,....
kan belum tahu ,...
tapi kalau sudah tahu dan masih diteruskan ya itu your business with God yeah . . . .

Begini benang merahnya . . .



Berawal dari kisah yang dialami oleh salah satu sahabat kanjeng Nabi Muhammad yaitu Uqail bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu. Dimana pada hari itu, Uqail bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu menikah. Di tengah kebahagiaannya sebagai pengantin, ia merasakan kegundahan saat mendengar tamu mendoakannya dengan mengucapkan
بِالرَّفَاءِ وَ الْبَنِيْن
“semoga bahagia dan banyak anak”
Tidak ingin semakin terlarut kegundahan yang semakin mengganjal di hatinya yang sebenarnya sedang dirudung kebahagiaan dan demi meluruskan kekeliruan, Uqail pun mengatakan kepada tamu tersebut: “Janganlah kamu mendoakan demikian karena Rasulullah telah melarangnya.”
“Lalu, aku harus mendoakan bagaimana?” tanya sang tamu,